Minggu, 18 November 2012

DOMINAN FIRM


Perusahaan dominan adalah struktur pasar dimana satu perusahaan menguasai pangsa pasar diantara 50%-90%, sedangkan perusahaan peringkat kedua menguasai pangsa pasar kurang dari separuhnya (menurut Shepherd & Utton). Bentuk ini adalah di antara monopoli dan oligopoli.
Menurut Pasal 1 angka (4) UU No. 5 Tahun 1999 posisi dominan adalah keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi diantara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.
Bila ditinjau dari segi struktur pasar, secara konseptual posisi dominan ini seperti jembatan diantara struktur monopoli dan oligopoli (pasar yang dikuasai beberapa perusahaan sejenis yang memiliki kemampuan yang sama) Pada struktur monopoli, pelaku usaha menguasai 100% pangsa pasar sebab bertindak sebagai pelaku usaha tunggal (monopolis). Pada struktur pasar dimana terdapat pelaku usaha yang memiliki posisi dominan ditandai penguasaan 50% sampai mendekati 100% pangsa pasar, sementara pangsa pasar pesaing terbesar lainnya kurang dari separuh pelaku usaha yang memiliki posisi dominan tersebut. Pada struktur oligopoli, beberapa pelaku usaha memiliki pangsa pasar yang berdekatan.
Perusahaan dominan berbeda dengan monopolis yang sama sekali tidak memiliki pesaing. Oleh karena itu, perusahaan dominan berusaha mempertahankan pangsa pasar dan tingkat laba yang selama ini dimiliki. Strategi- strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan dominan untuk mempertahankan bisnisnya antara lain dengan menggunakan strategi penurunan harga, analisis dinamis, strategi bisnis, serta strategi pesaing kecil.
1.      Strategi penurunan harga
Jika pasar amat besar dan masih tumbuh serta disaat yang sama perusahaan baru memiliki biaya rata-rata yang rendah, maka strategi penurunan harga dengan perluasan pangsa pasar teramat berat dilakukan. Turunnya harga pasar tidak saja berpengaruh pada perusahaan baru, tetapi juga berpengaruh pada tingkat laba yang dimiliki oleh perusahaan dominan. Akan tetapi, jika pasar kecil dan tidak tumbuh serta di saat yang sama biaya rata-rata perusahaan baru relatif lebih tinggi, maka strategi penurunan harga dengan perluasan pangsa pasar ini dengan leluasa dapat diterapkan oleh perusahaan dominan.
2.      Analisi dinamis
Dikarenakan penerapan strategi penurunan harga sama sekali mengabaikan faktor waktu, maka diperlukan analisis dinamis. Dengan memperhatikan faktor waktu, maka perhitungan tentang siapa yang lebih cepat meningkatkan jumlah barang yang dijual menjadi penting. Bila perusahaann dominan lebih siap, karena misalnya ia masih memiliki kapasitas produksi yang menganggur, maka strategi perluasan pangsa pasar dapat dengan mudah dilaksanakan. Akan tetapi jika misalnya untuk keperluan itu ia masih perlu mendatangkan mesin baru dan mencari tambahan modal serta tenaga kerja, maka bukan tidak mungkin perusahaan tersebut tertinggal di belakang.
3.      Strategi bisnis
Cara untuk menjadi perusahaan dominan yaitu adalah dengan menang bersaing, baik dengan cara pertumbuhan internal (menerapkan strategi harga termurah) maupun eksternal (melalui merjer horisontal). Setelah tujuan diatas berhasil, langkah selanjutnya yakni mempertahankan posisi bisnis tersebut. Dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
a.       Menurunkan harga pasar dengan jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang dilalui.
b.      Menerapkan strategi meningkatkan beban biaya yang ditanggung perusahaan pesaing secara tidak langsung.
c.       Mempengaruhi asosiasi buruh untuk menentukan kenaikan upah, sekalipun taktik ini lebih sulit untuk diterapkan.
d.      Melakukan promosi besar-besaran sehingga mengakibatkan peningkatan loyalitas konsumen.
e.       Secara samar-samar melibatkan diri dalam proses pembiayaan pembelian barang yang dilakukan oleh konsumen.
4.      Strategi pesaing kecil
Strategi ini digunakan untuk mengetahui strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan pesaing kecil tersebut untuk membesarkan perusahaan. Pertama-tama adalah dengan cara menekan biaya seefisien mungkin. Disamping itu perusahaan pesaing juga dapat memilih strategi fokus. Perusahaan pesaing dengan sengaja memilih segmen pasar tertentu yang belum diperhatikan oleh perusahaan dominan. Dengan cara-cara tersebut, perusahaan pesaing membuka kemungkinan untuk memperoleh loyalitas konsumen yang diharapkan dapat melakukan pembelian secara berkesinambungan. Pada pasar yang sedang tumbuh, strategi ini lebih mudah diterapkan dan lebih menjanjikan keberhasilan pada produk yang memiliki sifat mempribadi.



Di bawah ini merupakan contoh perusahaan-perusahaan dominan:
1.      KFC
PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Perseroan mengawali usaha warabala dengan pembukaan restoran KFC pertama pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta. Keberhasilan restoran QSR (Quick Service Restaurant) pertama ini kemudian diikuti dengan pembukaan restoran KFC di kota-kota besar lainnya di Indonesia.Sebagai pemegang hak waralaba tunggal KFC hingga saat ini, Perseroan senantiasa membangun brand KFC dan berbekal keberhasilan Perseroan selama 26 tahun, KFC telah menjadi brand hidangan cepat saji yang paling dominan, dan dikenal luas sebagai jaringan restoran cepat saji di negeri ini. Pada saat ini Perseroan memiliki 237 restoran, termasuk 1 unit mobi catering, di lebih dari 50 kota besar di Indonesia, memperkerjakan sekitar 9.280 karyawan dengan total penjualan lebih dari Rp1,028 triliun pada akhir 2005.
Bukti KFC sebagai perusahaan dominan :
Perseroan adalah perusahaan publik yang terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 79,2% oleh PT. Gelael Pratama (43,6%) dan PT. Megah Eraraharja (35,6%), dan sisa saham lainnya sebesar 20,8% oleh Publik (20%), dan Koperasi (0,8%). PT. Gelael Pratama adalah Kelompok Usaha Gelael sebagai pendiri KFC di Indonesia, sementara PT. Megah Eraraharja adalah anak perusahaan Kelompok Salim yang bergabung dengan Perseroan sebagai pemegang saham mayoritas pada tahun 1990.
2.      Indofood
Indofood sebagai perusahaan dominan dalam industri mie instant menerapkan berbagai strategi agar tetap memiliki pangsa pasar yang paling besar. Berbagai strategi yang diterapkan berupa strategi pemasaran yang gencar melalui periklanan dan promosi serta melakukan berbagai starategi untuk membendung serangan kompetitor potensial dengan Cara melakukan integrasi vertikal. Cara ini tentu saja akan menguasai seluruh sektor dari hulu (produksi) ke hilir (pemasaran) dalam industri mie instan. Perilaku PT. Indofood Sukses Makmur sebagai perusahaan dominan yang menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan dan memperbesar pangsa pasar serta upaya memenangkan persaingan.


REFERENSI

http://.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fskb_kfc.doc&ei=CR2OUJO0AYjJrQfq9YCQCA&usg=AFQjCNH8Kc_-YHGC-SlNLSzXu-vHFoG4HA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar