Perusahaan dominan adalah
struktur pasar dimana satu perusahaan menguasai pangsa pasar diantara 50%-90%,
sedangkan perusahaan peringkat kedua menguasai pangsa pasar kurang dari
separuhnya (menurut Shepherd & Utton). Bentuk ini adalah di antara monopoli
dan oligopoli.
Menurut Pasal 1 angka (4) UU No.
5 Tahun 1999 posisi dominan adalah keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai
pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar
yang dikuasai atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi diantara pesaingnya
di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses
pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan menyesuaikan pasokan atau
permintaan barang atau jasa tertentu.
Bila ditinjau dari segi struktur
pasar, secara konseptual posisi dominan ini seperti jembatan diantara struktur
monopoli dan oligopoli (pasar yang dikuasai beberapa perusahaan sejenis yang
memiliki kemampuan yang sama) Pada struktur monopoli, pelaku usaha menguasai
100% pangsa pasar sebab bertindak sebagai pelaku usaha tunggal (monopolis).
Pada struktur pasar dimana terdapat pelaku usaha yang memiliki posisi dominan
ditandai penguasaan 50% sampai mendekati 100% pangsa pasar, sementara pangsa
pasar pesaing terbesar lainnya kurang dari separuh pelaku usaha yang memiliki
posisi dominan tersebut. Pada struktur oligopoli, beberapa pelaku usaha
memiliki pangsa pasar yang berdekatan.
Perusahaan dominan berbeda dengan
monopolis yang sama sekali tidak memiliki pesaing. Oleh karena itu, perusahaan
dominan berusaha mempertahankan pangsa pasar dan tingkat laba yang selama ini
dimiliki. Strategi- strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan dominan untuk
mempertahankan bisnisnya antara lain dengan menggunakan strategi penurunan
harga, analisis dinamis, strategi bisnis, serta strategi pesaing kecil.
1. Strategi
penurunan harga
Jika pasar amat besar dan masih
tumbuh serta disaat yang sama perusahaan baru memiliki biaya rata-rata yang
rendah, maka strategi penurunan harga dengan perluasan pangsa pasar teramat
berat dilakukan. Turunnya harga pasar tidak saja berpengaruh pada perusahaan
baru, tetapi juga berpengaruh pada tingkat laba yang dimiliki oleh perusahaan
dominan. Akan tetapi, jika pasar kecil dan tidak tumbuh serta di saat yang sama
biaya rata-rata perusahaan baru relatif lebih tinggi, maka strategi penurunan
harga dengan perluasan pangsa pasar ini dengan leluasa dapat diterapkan oleh
perusahaan dominan.
2. Analisi
dinamis
Dikarenakan penerapan strategi
penurunan harga sama sekali mengabaikan faktor waktu, maka diperlukan analisis
dinamis. Dengan memperhatikan faktor waktu, maka perhitungan tentang siapa yang
lebih cepat meningkatkan jumlah barang yang dijual menjadi penting. Bila
perusahaann dominan lebih siap, karena misalnya ia masih memiliki kapasitas
produksi yang menganggur, maka strategi perluasan pangsa pasar dapat dengan
mudah dilaksanakan. Akan tetapi jika misalnya untuk keperluan itu ia masih
perlu mendatangkan mesin baru dan mencari tambahan modal serta tenaga kerja, maka
bukan tidak mungkin perusahaan tersebut tertinggal di belakang.
3. Strategi
bisnis
Cara untuk menjadi perusahaan
dominan yaitu adalah dengan menang bersaing, baik dengan cara pertumbuhan
internal (menerapkan strategi harga termurah) maupun eksternal (melalui merjer
horisontal). Setelah tujuan diatas berhasil, langkah selanjutnya yakni
mempertahankan posisi bisnis tersebut. Dapat dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya:
a. Menurunkan
harga pasar dengan jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang dilalui.
b. Menerapkan
strategi meningkatkan beban biaya yang ditanggung perusahaan pesaing secara
tidak langsung.
c. Mempengaruhi
asosiasi buruh untuk menentukan kenaikan upah, sekalipun taktik ini lebih sulit
untuk diterapkan.
d. Melakukan
promosi besar-besaran sehingga mengakibatkan peningkatan loyalitas konsumen.
e. Secara
samar-samar melibatkan diri dalam proses pembiayaan pembelian barang yang
dilakukan oleh konsumen.
4. Strategi
pesaing kecil
Strategi ini digunakan untuk
mengetahui strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan pesaing kecil
tersebut untuk membesarkan perusahaan. Pertama-tama adalah dengan cara menekan
biaya seefisien mungkin. Disamping itu perusahaan pesaing juga dapat memilih
strategi fokus. Perusahaan pesaing dengan sengaja memilih segmen pasar tertentu
yang belum diperhatikan oleh perusahaan dominan. Dengan cara-cara tersebut,
perusahaan pesaing membuka kemungkinan untuk memperoleh loyalitas konsumen yang
diharapkan dapat melakukan pembelian secara berkesinambungan. Pada pasar yang
sedang tumbuh, strategi ini lebih mudah diterapkan dan lebih menjanjikan
keberhasilan pada produk yang memiliki sifat mempribadi.
Di bawah ini merupakan contoh
perusahaan-perusahaan dominan:
1. KFC
PT. Fastfood
Indonesia, Tbk. Didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan
terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Perseroan mengawali usaha
warabala dengan pembukaan restoran KFC pertama pada bulan Oktober 1979 di Jalan
Melawai, Jakarta. Keberhasilan restoran QSR (Quick Service Restaurant) pertama ini
kemudian diikuti dengan pembukaan restoran KFC di kota-kota besar lainnya di Indonesia.Sebagai
pemegang hak waralaba tunggal KFC hingga saat ini, Perseroan senantiasa
membangun brand KFC dan berbekal keberhasilan Perseroan selama 26 tahun, KFC
telah menjadi brand hidangan cepat saji yang paling dominan, dan dikenal luas sebagai
jaringan restoran cepat saji di negeri ini. Pada saat ini Perseroan memiliki
237 restoran, termasuk 1 unit mobi catering, di lebih dari 50 kota besar di
Indonesia, memperkerjakan sekitar 9.280 karyawan dengan total penjualan lebih
dari Rp1,028 triliun pada akhir 2005.
Bukti KFC sebagai perusahaan
dominan :
Perseroan
adalah perusahaan publik yang terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta
dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 79,2% oleh PT. Gelael Pratama
(43,6%) dan PT. Megah Eraraharja (35,6%), dan sisa saham lainnya sebesar 20,8%
oleh Publik (20%), dan Koperasi (0,8%). PT. Gelael Pratama adalah Kelompok
Usaha Gelael sebagai pendiri KFC di Indonesia, sementara PT. Megah Eraraharja adalah
anak perusahaan Kelompok Salim yang bergabung dengan Perseroan sebagai pemegang
saham mayoritas pada tahun 1990.
2.
Indofood
Indofood sebagai
perusahaan dominan dalam industri mie instant menerapkan berbagai strategi agar
tetap memiliki pangsa pasar yang paling besar. Berbagai strategi yang
diterapkan berupa strategi pemasaran yang gencar melalui periklanan dan promosi
serta melakukan berbagai starategi untuk membendung serangan kompetitor
potensial dengan Cara melakukan integrasi vertikal. Cara ini tentu saja akan
menguasai seluruh sektor dari hulu (produksi) ke hilir (pemasaran) dalam
industri mie instan. Perilaku PT. Indofood Sukses Makmur sebagai perusahaan
dominan yang menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan dan memperbesar
pangsa pasar serta upaya memenangkan persaingan.
REFERENSI
http://.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fskb_kfc.doc&ei=CR2OUJO0AYjJrQfq9YCQCA&usg=AFQjCNH8Kc_-YHGC-SlNLSzXu-vHFoG4HA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar