Efisiensi dilakukan sebagai salah
satu bentuk perbaikan yang bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya. Bagi
perusahaan sendiri, efisiensi berarti menurunkan biaya operasional sehari-hari,
dampak secara langsung perusahaan menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan
perusahaan sejenis. Dampak secara tidak langsung, keberhasilan efisiensi
perusahaan menjadi pengalaman berharga untuk tahun anggaran berikutnya. Semakin
dipercaya oleh customer karena perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.Efisiensi
dilakukan sebagai salah satu bentuk perbaikan yang bertujuan untuk
mengoptimalkan sumber daya. Bagi perusahaan sendiri, efisiensi berarti
menurunkan biaya operasional sehari-hari, dampak secara langsung perusahaan
menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Dampak secara
tidak langsung, keberhasilan efisiensi perusahaan menjadi pengalaman berharga
untuk tahun anggaran berikutnya. Semakin dipercaya oleh pelanggan karena
perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan semakin efisiensi suatu
perusahaan maka harga produk yang dijual juga bisa lebih murah. Secara otomatis
permintaan akan meningkat dan market power akan bertambah.
Ada istilah efisiensi pasar. Efisiensi
di sini adalah bagian dari alokasi sumber daya yang memaksimumkan surplus total
yang diterima oleh semua anggota masyarakat. Sebagai tambahan berkaitan dengan
efisiensi pasar, perencana sosial mungkin juga mempertimbangkan tentang equity yaitu tingkat kewajaran/keadilan
yang didistribusikan di antara penjual dan pembeli.
Jika suatu sistem pasar bukan
merupakan persaingan sempurna, akan terjadi market power. Market power adalah
kemampuan untuk mempengaruhi harga. Market power ini dapat menyebabkan
inefisiensi karena menahan harga dan jumlah berbeda dengan keseimbangan
permintaan dan penawaran.
Ada istilah yang dinamakan market failure. Kegagalan pasar (market failure) adalah situasi di mana
pasar gagal mengalokasikan sumber daya (resource)
secara efisien. Hal ini dapat terjadi diantaranya akibat eksternalitas (externality) dan kekuatan pasar (market power). Externalitas adalah
dampak akibat tindakan seseorang atau perusahaan terhadap kesejahteraan orang
lain. Sedangkan kekuatan pasar adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk
mempengaruhi harga pasar. Ketika pasar mengalami kegagalan, pemerintah dapat
melakukan intervensi untuk mendorong terciptanya efisiensi dan keadilan.
Eksternalitas adalah keuntungan
atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi sebagai akibat
tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat dimasukkan dalam
perhitungan biaya secara normal. Sebagai contoh, pabrik tapioka yang membuang
limbahnya ke sungai. Kerugian yang diderita masyarakat sekitarnya tidak masuk
dalam perhitungan biaya produksi pabrik tapioka. Akibatnya, walaupun biaya
produksi tapioka menjadi murah (tidak perlu investasi fasilitas pengolahan
limbah), secara ekonomis biayanya mahal. Sebagian biaya itu ditanggung
masyarakat dalam bentuk biaya sosial (social cost)
Pada kondisi yang pasti, termasuk
perfect competition, sebuah ekonomi pasar akan menunjukkan efisiensi alokasi (allocative efficieny). Konsep Pareto
efficiency tersebut berpandangan bahwa dalam sebuah sistem, ekonomi adalah
sebuah perwujudan dari keseluruhan efisiensi, dan tidak ada satu pihak pun yang
bisa membuat itu menjadi berjalan baik tanpa menyingkirkan (atau mengurangi
alokasi) pihak lain.
Konsep tersebut ternyata dianggap
sebagai peluang bagi para pelaku pasar (market
participants) untuk menaikkan harga pasar (market price) barang dan jasa melebihi biaya marjinal (marginal cost). Tujuannya satu,
memeroleh keuntungan sebesar-besarnya. Kemampuan perusahaan (pelaku pasar)
dalam menaikkan haga pasar dikenal dengan istilah market power (kekuatan
pasar). Kekuatan pasar inilah yang menyebabkan kondisi pasar menjadi tidak
efisien. Padahal secara teoritis, dalam pasar persaingan sempurna mensyaratkan
bahwa pelaku pasar tidak memiliki kekuatan pasar atau zero market power; setiap
pelaku pasar adalah price taker bukan price maker.
Pandangan lain juga menyebutkan
bahwa sebuah perusahaan mempunyai kekuatan pasar ketika dia merupakan pionir
pada usaha tersebut dan telah berproduksi sampai dengan tingkat skala ekonomi
tertentu sehingga efisien. Untuk mencapai skala ekonomi tertentu bukanlah
periode yang singkat bagi perusahaan. Oleh karena itu skala ekonomi yang
dimiliki oleh pelaku usaha dapat pula dimanfaatkan sebagai kekuatan pasar.
Para pelaku pasar yang memiliki
kekuatan pasar ini mampu memanipulasi harga dengan cara memengaruhi persediaan
pasokan dan atau permintaan barang dan jasa. Konsumen akhirnya tidak memiliki
cukup informasi (imperfect information)
tentang harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Karena harga
barang dan jasa tersebut elastis. Dampak lain juga berimbas pada mekanisme
produksi. Perusahaan seringkali lupa bahwa limbah produksi yang dihasilkan
tidak dimasukkan dalam proses penentuan harga. Akibatnya terciptalah suatu
kondisi yang disebut market failure (kegagalan pasar).
Market power yang tinggi akan
menjadikan perusahaan menjadi price maker. untuk memperoleh keuntungan yang
tinggi, perusahaan dapat mengatur harga dengan mengurangi pasokan (supply) ke pasar. Karenanya, konsumen
tidak semuanya dapat memperoleh barang atau jasa yang ditawarkan (baik karena
harga tinggi maupun karena kurangnya pasokan). Kekurangan ini disebut dengan deadweight loss atau inneficiency.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar