Bakteri vegetatif mati pada suhu 82-94 oC sehingga bisa dilakukan pengawetan dengan pemanasan biasa. Namunn ada juga bakteri yang tahan pada suhu 100 OC yaitu Cl. Botulinum sehingga dibutuhkan pemanasan tinggi dalam pengawetannya. Beberapa cara pengawetan menggunakan suhu tinggi adalah
1. Blanching
Pemanasan pendahuluan yang dilakukan pada buah dan sayuran sebelum pembekuan, menggunkan air panas atau uap. Pemanasan ini bertujuan untuk menonaktifkan enzim (diantaranya enzim peroksidase dan enzim katalase) pada bahan tersebut. Pemansan dilakukan pada suhu 82-93oC selama 3-5 menit. Conton blanching adalah mencelupkan sayur atu buah dalam air mendidih selama 3-5 menit atau mengukusnya selama 3-5 menit. Blanching ini biasanya dilakukan pada sayur atau buah yang akan dikeringkan atau dikalengkan. Tujuan lain dari blanching adalah mengurangi jumlah mikroba, menghilangkan gas dalam jaringan tanaman, melunakkan jaringan tanaman, menghilangkan bau dan lendir, serta memperbaiki warna produk.
2. Pasteurisasi
Merupakan pemanasan yang dilakukan dengan suhu di bawah titik didih air atu di bawah titik sterilisasi sehingga hanya mematikan bakteri patogen dan membiarkan bakteri pemburuk atau bakteri nonpatogen tetap tumbuh. Pasteurisasi ini biasanya dilakukan untuk susu agar tidak merusak susu. Suhu yang biasa digunakan adalah 80oC. Pasteurisasi ini dibedakan menjadi 2 yaitu low temperature long time (suhu 63oC selama 30 menit) dan high temperature short time (suhu 72oC selama 15 detik).
3. Sterilisasi
Perkataan steril mengandung pengertian tidak ada kehidupan, bebas dari bakteri patogen, bebas organisme pembusuk, tidak ada kegiatan mikrobia dalam keadaan normal. Pemanasan dengan tujuan membebaskan dari semua jenis mikroba. Suhu yag digunakan adalah suhu tinggi yaitu 121oC selama 30-60 menit. Sterilisasi ini biasanya digunakan untuk pengawetan produk di dalam kaleng atau botol. Makanan yang sudah steril biasanya tahan sampai setengah tahun lebih.
4. Hot Filling
Ini merupakan proses pengemasan dalam kondisi panas setelah proses pasteurisasi ke dalam kemasan steril misal botol, lalu ditutup rapat (hermetis) kemudian didinginkan. Contoh produknya dalah saus, sambal, selai
Faktor yang harus diperhatikan dalam pengawetan dengan pemanasan ini adalah jumlah panas harus cukup dan tidak menurunkan gizi serta cita rasa makanan.