Minggu, 17 Juni 2012

PENGAWETAN PRODUK DEGAN PEMANASAN


Bakteri vegetatif mati pada suhu 82-94 oC sehingga bisa dilakukan pengawetan dengan pemanasan biasa. Namunn ada juga bakteri yang tahan pada suhu 100 OC yaitu Cl. Botulinum sehingga dibutuhkan pemanasan tinggi dalam pengawetannya. Beberapa cara pengawetan menggunakan suhu tinggi adalah
1. Blanching
Pemanasan pendahuluan yang dilakukan pada buah dan sayuran sebelum pembekuan, menggunkan air panas atau uap. Pemanasan ini bertujuan untuk menonaktifkan enzim (diantaranya enzim peroksidase dan enzim katalase) pada bahan tersebut. Pemansan dilakukan pada suhu 82-93oC selama 3-5 menit. Conton blanching adalah mencelupkan sayur atu buah dalam air mendidih selama 3-5 menit atau mengukusnya selama 3-5 menit. Blanching ini biasanya dilakukan pada sayur atau buah yang akan dikeringkan atau dikalengkan. Tujuan lain dari blanching adalah mengurangi jumlah mikroba, menghilangkan gas dalam jaringan tanaman, melunakkan jaringan tanaman, menghilangkan bau dan lendir, serta memperbaiki warna produk.
2. Pasteurisasi
Merupakan pemanasan yang dilakukan dengan suhu di bawah titik didih air atu di bawah titik sterilisasi sehingga hanya mematikan bakteri patogen dan membiarkan bakteri pemburuk atau bakteri nonpatogen tetap tumbuh. Pasteurisasi ini biasanya dilakukan untuk susu agar tidak merusak susu. Suhu yang biasa digunakan adalah 80oC. Pasteurisasi ini dibedakan menjadi 2 yaitu low temperature long time (suhu 63oC selama 30 menit) dan high temperature short time (suhu 72oC selama 15 detik).
3. Sterilisasi
Perkataan steril mengandung pengertian tidak ada kehidupan, bebas dari bakteri patogen, bebas organisme pembusuk, tidak ada kegiatan mikrobia dalam keadaan normal. Pemanasan dengan tujuan membebaskan dari semua jenis mikroba. Suhu yag digunakan adalah suhu tinggi yaitu 121oC selama 30-60 menit. Sterilisasi ini biasanya digunakan untuk pengawetan produk di dalam kaleng atau botol. Makanan yang sudah steril biasanya tahan sampai setengah tahun lebih.
4. Hot Filling
Ini merupakan proses pengemasan dalam kondisi panas setelah proses pasteurisasi ke dalam kemasan steril misal botol, lalu ditutup rapat (hermetis) kemudian didinginkan. Contoh produknya dalah saus, sambal, selai
Faktor yang harus diperhatikan dalam pengawetan dengan pemanasan ini adalah jumlah panas harus cukup dan tidak menurunkan gizi serta cita rasa makanan.

MENULIS LAPORAN PENELITIAN


Normalnya, proposal penelitian sudah berisi 25-50% dari keseluruhan laporan penelitian. Sistematika dalam penulisan laporan penelitian mengikuti sistematika proposal penelitian. Yang perlu ditambahkan adalah abstrak, hasil dan pembahasan, kemudian kesimpulan.
            Abstrak : merupakan intisari dari keseluruhan penelitiann yang berisi dari latar belakang, tujuan, metode yang digunakan, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan. Panjang abstrak ini berkisar antara 250 kata dan diakhiri dengan 3-5 kata kunci.
            Hasil penelitian: menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh dari penelitian. Jika hasilnya berupa data, bisa diringkas dalam bentuk tabel atau gambar. Jika tabelnya terlalu panjang lebih baik diringkas dalam bentuk grafik. Pada hasil penelitian ini tidak adda spekulasi atau interpretasi oleh peneliti. Yang ada hanya pemaparan data sesungguhnya.
            Pembahasan: umumnya berisi analisis atau urain berdasarkan hasil penelitian yang didapat. Ketajaman analisis oleh penulis dikemukanan di sini. Di sini juga dibahas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul serta dibahas apakah hasil sesuai dengan hipotesis awal.juga dibahas perbandingan hasil penelitian terhadap teori yang sudah ada selama ini.
            Kesimpulan: merupakan bagian akhir yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Merupakan sinstesis dari hipotesis, observasi, hasil, dan analisis. Secara umum merupakan jawaban atas tujuan dilakukannya penelitian.

PROPOSAL PENELITIAN



Penelitian adalah studi yang dilakukan secara hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga ditemukan pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Sedangkan penelitian ilmiah adalah kegiatan yang dilandasi oleh pemikiran ilmiah untuk menemukan suatu kebenaran ilmiah baik berupa konsep ataupun sebuah teori baru. Empat tulisan yang dibuat dalam suatu penelitian
1.      Proposal penelitian
2.      Laporan kemajuan
3.      Laporan akhir
4.      Publikasi penelitian
Komponen dalam proposal penelitian adalah
1.      Judul penelitian
2.      Latar belakang
Latar belakang ini menggambarkan atau memberikan jawaban atas pertanyaan “mengapa penelitian ini perlu dilakukan?”
3.      Rumusan masalah
Merupakan ringkasan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang. Rumusan ini bisa berupa pertanyaan atau pernyataan.
4.      Tujuan
Menggambarkan sesuatu yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini.
5.      Luaran yang diharapkan
Ini bisa berupa produk yang dikeluarkan sebagai hasil dari dilakukannya penelitian.
6.      Manfaat
Merupakan kegunaan hasil penelitian ynag bisa dikaitkan dengan mahasiswa sendiri, universitas, tau perkembangan ilmu pengtahuan.
7.      Hipotesis
Praduga sementara terhadap hasil penelitian.
8.      Tinjauan pustaka
Menjelaskan teori yang dijadikan landasan penelitian dan bisa menghindarkan dari kesalahan metode yang digunakan. Tinjauan pustaka ini juga untuk menghindari duplikasi penelitian dan mengetahui posisi penelitian dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang terkait. Untuk tinjauan pustaka lebih baik memperbanyak pustaka hasil riset karena lebih update.
9.      Metode penelitian
Berisi penjelasan tentang alat, bahan, tempat, jadwal, tata pelaksanaan, hingga data-data yang digunakan sehingga pembaca dapat memahami atau mencoba penelitian tersebut dengan benar.
10.  Jadwal kegiatan
11.  Daftar pustaka


Sabtu, 16 Juni 2012

PRESENTASI


Saat kuliah, akan  tidak jarang  kita melakukan presentasi. Contohnya adalah presentasi hasil penelitian. Kesalahan yang  masih sering dulakukan  adalah  banyaknya animasi yang ditampilkan di slide, dan presenter cenderung membaca isi slide saat presentasi.
Banyak orang yang menghindar saat diberikan kesempatan pertama untuk presentasi. Padahal seharusnya ini bisa dijadikan kesempatan. Dengan mengambil kesempatan ini akan sangat berguna untuk tes mental di presentasi-presentasi berikutnya.
Ada juga orang yang merasa ketakutan berlebihan menjelang presentasi. Di saat seperti ini jangan sampai melakukan pengeditan lagi pada slide yang sudah dibuat karena bisa menambah panik dan hasilnya pun akan tidak maksimal. Saat presentasi dimulai, penonton adalah milik dari presenter! Pergantian slide tidak usah terlalu cepat. Bicara sesuai yang dikuasai dan fokus.
Mendengarkan presentasi dengan seksama adalah pekerjaan yang paling susah bagi penonton. Lalu, bagaimana menguasai mereka? Inilah halangan-halangan yang perlu dimusnahkan:
a.       Kekurangan percaya diri
Untuk mengatasi ini bisa dilakukan dengan datang setengah jam sebelum presentasi. Waktu ini dapat digunakan untuk memastikan semua teknis beres. Persiapan yang matang akan mendongkrak percaya diri.
b.      Takut salah
Kesalahan apapun bisa terjadi. Dari kesalahan itu kita juga bisa belajar.
c.       Merasa tidak alami
Perasaan ini bisa muncul dikarenakan kita tampil tidak selayaknya diri sendiri. Oleh karena itu perhatikan kenyamanan diri mulai dari pakaian dan lain sebagainya sehingga tidak berpotensi mengganggu
            Kemudian, ada empat hal yang perlu diperhatikan saat presentasi. Dan hal ini lah yang nantinya akan dinilai oleh penonton:
a.       Pengetahuan (tentang yang dipresentasikan)
b.      Skill  (cara presentasi)
c.       Attitude (sikap, semangat presentasi)
d.      Energy ( mood, makan cukup sebelum presentasi)



Presentasi saat pendadaran biasanya adalah 15 menit. Pertanyaan yang sering muncul dari penguji seringnya adalah pertanyaan konfirmasi. Namun saat presentasi, seharusnya kita yakin karena kita lah yang lebih faham tentang yang kita presentasikan daripada penguji sekalipun. Pertanyaan apapun yang muncul akan mengarah ke diskusi, bukan untuk berdebat. Suara, intonasi, gaya tubuh, harus dijaga. Aturan yang perlu diperhatikan:
1.      Tidak bergerak berlebihan
2.      Tidak memandang ke viewer terus
3.      Tulisan di slide harus terbaca
a.       Ukuran font besar. Kalau ukuran font terpaksa kecil, jangan gunakan jenis huruf yang berkaki
b.      Perhatikan kontras tampilan slide.
c.       Tayangan tidak terlalu ramai
d.      Jika menampilkan tabel, tabel jangan lebih dari 10 baris. Lebih bagus ditampilkan dalam bentuk grafik
e.       Jika butuh banyak slide, masukkan lampiran
f.        Aimasi penting untuk mendukung penjelasan